Tidak semua orang memerlukan bantuan seseorang buat menceritakan keluh kesal isi hatinya empat mata sampai plong, terkadang ada yang memilih sendirian saat mengatasi masalahnya. Seperti sajak pendek berikut ini, di mana ia lebih suka merenung menyendiri hingga menolak tawaran sandaran curhat dari sahabatnya. Hmmmm... baiklah, selamat membaca.
"Aku tahu sangat membutuhkan kamu! Namun, terima kasih, kawan... bukan enggan bercerita... tapi, aku ingin sendiri dulu."
...dan jangan membujukku lagi! Bila hanya berniat menjadi sandaran jiwa rapuh ini... sekali lagi... lebih baik tinggalkan aku duduk sendirian di sini."
Biarlah sungai mengingatkan, bahwa hidup harus terus berjalan mengalir seperti air...
Biarlah pepohonan menjelaskan, bahwa supaya tumbuh menjulang tinggi itu perlu kesabaran...
Biarlah akarnya juga mengajarkan, bahwa dalam tegaknya sebuah pohon selalu ada perjuangan...
Biarlah daun kering jatuh menceritakan sebuah kisah, betapa ikhlasnya mereka terombang-ambing tak berdaya di atas permukaan arus deras...
Dan biarlah burung-burung liar yang hinggap di dahan menghiburku setiap hari, dengan kicauan merdu tanpa mengenal lelah...
Lalu biarkan embus angin yang menyapa dada ini membantuku untuk hempaskan semua lara hati sampai benar-benar terhempas pergi dariku selama-lamanya.